UNOPISTON
7 Pembalap Legendaris Indonesia, Ada yang Masuk Museum Italia

Para pembalap motor legendaris Indonesia (Istimewa)
 

Otosia.com Sejarah balap motor Indonesia di tingkat dunia sudah tercatat sejak masa pra-kemerdekaan. Mereka yang berprestasi termasuk era Sirkuit Ancol hingga GP luar negeri masuk dalam catatan penting perkembangan otomotif roda dua.

Turut balapan di Makau hingga Eropa Timur, bahkan tercatat di Museum Italia bisa jadi merupakan fakta-fakta yang luput khususnya bagi generasi roda dua di masa kemudian, termasuk di era sekarang.
Setidaknya ada tujuh nama pembalap motor legendaris yang akan dibahas satu per satu di bawah ini.

1. Beng Soeswanto

Beng sebenarnya bukan hanya pembalap roda dua tetapi juga roda empat. Makanya ia dikenal sebagai pembalap serba bisa. Selain turun di GP, dia juga seorang pereli bahkan pembalap formula.

Dia bahkan meraih prestasi dengan menduduki podium sebagai peraih peringkat ke-2 dalam ajang GP Makau. Saat itu, Beng merupakan pembalap dari Tim Yamaha dan POSIDJA (Persatuan Olahraga Sepeda Motor Djakarta)

2. Sidarto SA

Jika Ancol adalah sirkuit kenamaan yang masih dikenang, maka salah satu jawaranya adalah Sang "Setan Ancol" Sidarto Sosro Atmojo. Dulu, dia merupakan pembalap tim Pertamina. Dia juga mencicipi balapan di luar negeri, seperti di Inggris, Selandia Baru, Belanda, Jerman, dan Amerika Serikat.

3. Sonny Saksono

Sonny Saksono adalah pembalap dengan motor andalan Suzuki T500. Ia pernah turun di ajang GP Zandvoort, Belanda, bahkan meraih posisi podium peringkat ke-2. Namun, kariernya berhenti dan tutup usia manakala menjadi pembalap di Sirkuit Prievidza, Cekoslovakia. Saat itu, di tahun 1972, Sonny berusia 26 tahun.

4. Tjejep Heriyana

Tjejep Heriyana adalah pembalap yang sering naik podium. Di tahun 1958, ia adalah juara Grand Prix Curug. Prestasi memukau lainnya adalah meraih posisi ketiga di Gran Prix Makau. Kala itu, ia menggunakan Yamaha TR2.

5. Benny Hidayat

Benny Hidayat adalah salah satu jawara balap di era 1968-1970 an. Ia adalah juara di ajang Grand Prix Indonesia pada Juni 1970. Bahkan ia juga menjadi juara Grand Prix Makau, dan saat itu mengandalkan Yamaha Yasi 125 Twin.

6. Tommy Manoch

Namanya sempat terdengar lagi beberapa waktu lalu saat pegiat custom menghidupkan kembali motornya Honda CB72 Hawk yang terkenal dengan tulisan "Ulah Adigung" gara-gara politik balap di era itu manakala ada saja tangan jahil mengganggu performa motor rival. Juara GP Indonesia pertama di tahun 1963 ini merupakan pengukir prestasi kelas 250cc Junior (21 km) dan 250cc Grand Prix (42 km) di Curug tahun 1963.

7. M. Gumilar

Namanya Gumilar tercatat di Museum Ducati Italia. Motor Ducati 175 Sport mengantarkannya untuk masuk dalam sejarah di museum tersebut. Ia juga tercatat pernah menggunakan Kawasaki 350cc dan Aermachi Harley-Davidson dan meraih prestasi antara lain peringkat tiga balap Grand Prix di Sirkuit Assen, Belanda.

Most Liked Articles
Follow on Instagram